MRANGGEN DEMAK – Ratusan santri Pondok Pesantren Futuhiyyah, Suburan, Mranggen, Demak menggelar roan, senam massal dan mayoran, Jumat pagi (18/10/2024).
Selain santri Futuhiyyah tampak para santri Ma’had Aly Nurul Burhani dan murid-murid SMK Futuhiyyah.
Baca juga:
Kasal Hadiri Peringatan Hari Pers Nasional
|
‘’Kegiatan ini mengawali rangkaian kegiatan Hari Santri 2024 tingkat Jawa Tengah, ’’ kata Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kementerian Agama Jateng, Amin Handoyo.
Menurut Amin, ro'an adalah kegiatan santri untuk kerja bakti membersihkan lingkungan pesantren. Sedang mayoran adalah istilah santri untuk menyebut makan bersama atau pesta kecil-kecilan.
Tampak hadir pengasuh Pondok Pesantren Futuhiyyah KHM Faizurrohman (Gus Faiz), Manajer Persemaian Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Pemali Jratun Yulia Dwi Handayani, KH Khamdani dan Ali Anshori dari Kanwil Kementerian Agama Jawa Tengah dan Sekretaris MUI Jateng Agus Fathuddin Yusuf.
Upacara ditandai dengan senam massal santri. Mereka dengan berpakaian seadanya tanpa alas kaki bergerak-gerak mengikuti alunan musik dan gerakan instruktur senam.
Menanam Pohon
Kegiatan selanjutnya yaitu penanaman pohon. Gus Faiz, KH Khamdani, Ali Anshori, Agus Fathuddin Yusuf, Abdul Djalil, Aini Saadah, Fajar Muflihah, Sripuah dan Yulia Dwi Handayani menanam pohon buah antara lain alpukat, mangga dan jambu kristal di lingkungan pondok pesantren.
Suasana gembira dan riuh tampak saat berlangsung mayoran. Para santri masing-masing membentuk kelompok beranggota lima orang duduk melingkari sebuah Loyang bundar berisi nasi lengkap dengan lauk pauknya.
Diawali dengan membaca do'a sebelum makan kemudian mereka makan bersama. ‘’Alhamdulillah meski sederhana kegiatan senam massal, roan penanaman pohon dan mayoran berlangsung meriah, ’’ kata Ali Anshori.
Ali Anshori yang mewakili Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren mengatakan, tema hari santri ‘’Menyambung juang merengkuh masa depan’’ menandakan perhatian serius pemerintah kepada masa depan santri.
‘’Hampir semua tema hari santri selalu berhubungan dengan jihad fi sabilillah. Para santri tidak jihad melawan penjajah tetapi jihad dengan tekun belajar mendalami ilmu agama dan membangun bersama-sama kekuatan bangsa Indonesia yang lain, ’’ katanya.
Kegiatan hari santri akan dilanjutkan dengan lomba foto dengan tema ‘’Ro’an Santri’’, Pameran Foto, Lomba Baca Kitab dan Peluncuran Buku Profil Pendidikan Dinas Formal, profil satuan Pendidikan muadalah dan profil Ma’had Aly. Rencananya kegiatan tersebut akan dilaksanakan di Pondok Pesantren Walindo Kabupaten Pekalongan dan Wisma Perdamaian Tugumuda Semarang.
(N.son/Agus F / Djarmanto-YF2DOI)